About book Tiga Manula Jalan-jalan Ke Pantura (2012)
Lanjutan dari kisah persahabatan tiga aki-aki kocak; Waluyo, Liem, dan Sanip. Waluyo rindu kampungnya, Tingal, yang telah ditinggalkan selama empat puluh tahun. Liem berinisiatif mau mengantarkan Waluyo pulang kampung. Masalahnya Waluyo lupa letak Tingal ada dimana antara di Jawa Tengah atau di Jawa Timur. *Hadeuh,namanya juga kakek-kakek* Dimulai lah perjalanan mudik dari Jakarta menyusuri jalur pantai utara pulau Jawa. Di Pantura kita akan menjumpai fenomena sosial yang sering kita lihat seperti pasar tumpah, truk gandeng, pungutan liar oleh petugas DLLAJ, peminta sumbangan. Fenomena-fenomena ini digambarkan dengan jenaka tapi 'mengena'. Selain itu,keunikan masing-masing kota yang disinggahi juga diulas. Bagi saya yang jarang melewati jalur pantura, keunikan tersebut informatif. Contohnya kuliner-kuliner khas pantura seperti nasi jamblang di Cirebon,kupat glabed di Tegal,sate blengong di Brebes, nasi gandul di Pati. Dari Jakarta hingga Trowulan,ibukota kerajaan Majapahit, Ada-ada saja tingkah lucu tiga manula ini. Berhasilkah tiga manula sampai ke Tingal ?. Ayo Mbah coba diinget-inget dulu ya. ;) Salah satu bagian cerita yang saya sukai yaitu ketika tiga manula saat sedang berada di Cirebon. "Mega Mendung"Waluyo : bentuk awan di cirebon itu beda,ya..Liem : apa bedanya? Dimana-mana bentuk awan ya sama aja...Sanip : Dari Depok ampe London gitu-gitu aje,wal!Waluyo : kalian mesti melihat dengan mata batin yang pekaLiem : ngeliat awan aja ribet.. Beda apa sih?Sanip : Au,ah!Waluyo : cuma orang-orang tertentu yang bisa lihat.*melihat awan yang tampak seperti motif batik awan megamendung*Sebenarnya saya bukan pengkoleksi komik,suka sayang beli mahal-mahal tapi dibaca sebentar sudah tamat. Semenjak Benny Rachmadi menerbitkan ‘Tiga Manula jalan-jalan ke Singapura’, saya jadi ngefans sama aki-aki ini. Tidak hanya karena guyonannya menghilangkan stress tapi juga mengandung kritik. Semoga perjalanan Tiga Manula berlanjut ke kota-kota lain ya. Saran: keliling Indonesia pasti seru tuh. :) Numpang baca di TM kemarin sore waktu nunggu teman, sementara di seputar saya sedang penuh pengunjung yg histeris saat akhirnya Rio Dewanto (& Atiqah Hasiholan) akhirnya datang juga :)Benar2 bukan waktu yg tepat untuk menceritakan kembali "what did I think" ttg buku ini, karena sekarang saya mau cerita gelinya ada bagian makhluk halus Lawang Sewu yg kerasukan manusia, yg saya bayangkan si manusia itu bukan aki manula macam mbah Waluyo, tapi malah si Eru, hehe...Ada yg kemudian jadi mau ajak saya jalan2 ke Pantura? Saya beneran jadi pengin ke Trowulan nih.
Do You like book Tiga Manula Jalan-jalan Ke Pantura (2012)?
Cerita para manula ini lebih lucu dibanding versi yg ke Singapura. Bikin ngakak :))))
—jayesh5575
Buku ini sangat menyenangkan dibaca. Isinya lucu, dan humornya kelihatan
—skylerseyes513