Dari hasil googling, saya mendapat hasil kalau kematian anggota keluarga, terutama anak, menjadi penyebab nomor satu hubungan pasangan suami istri menjadi retak, bahkan bisa menyebabkan gangguan jiwa.Novel karya Sefryana ini mengangkat konflik rumahtangga Zahra dan Krisna, setelah kematian anak semata wayang mereka, Daffa, akibat kecelakaan.Konflik yang dibangun dalam novel sebenarnya klise, namun karena alur cerita teratur dan tidak melompat-lompat, membuat novel ini cukup menarik untuk dibaca. Sayangnya, seperti ingin mempertahankan keteraturannya, jalan cerita jadi terasa lambat, terutama pergumulan bathin Krisna, terhadap hubungan antara bapak dan ibunya yang terasa mengganjal.Tokoh-tokoh cerita dalam novel ini pun tak banyak, sehingga memudahkan pembaca. Akhir cerita terasa kurang menguras emosi, mungkin Sefryana tak ingin terjebak anggapan, bahwa konflik rumah tangga bisa berakhir dengan perpisahan atau bahkan perselingkuhan. Ada masa dimana kita begitu bahagia.Ada masa dimana kita begitu merana.Ada masa dimana kita harus merelakan semua yang telah terjadi dengan ikhlas.Ada masa dimana kita membutuhkan seseorang yang kita sayang untuk saling berbagi.Membaca buku ini mengingatkan kita semua bahwa hidup ini tak selalu berjalan seperti yang kita impikan. Pasangan yang telah menikah akan semakin lengkap kebahagiaannya ketika mereka memiliki seorang anak namun apa yang akan kita perbuat bila sang Maha Kuasa menginginkan anak kita kembali padaNya? Kita tak bisa terus membohongi diri sendiri kalau kehilangan tidak menggoreskan luka. Ketika sudah tak ada lagi tempat untuk berbagi kesedihan, maka saat itulah kita harus menerima cobaan itu dengan ikhlas. Percayalah bahwa Tuhan akan selalu memberikan segala yang terbaik untuk kita dibalik semua cobaan yang harus kita jalani.
Do You like book Rindu (2010)?
Usai kopdar Goodreads Solo, langsung dibaca dan selesailah dalam sekali duduk.
—Sarita1999
pas baca ini bisa bikin aku nangis Sefryan Khairil emang keren *lovestruck*
—Jgareis
Some scenes can make me cry. Some others not.
—Mclovin