bahasanya rada njelimet. kayaknya satu kata sama kata lain ditabrakin biar kesannya keren (halah). ga tau emang disengaja apa pegimana. yang jelas menurut saya kalau itu sudah sampai ditangan editor, seharusnya banyak kalimat yang bisa disederhanakan (kecuali kalau editornya juga nganggap itu oke saja--BAGI SAYA GA OKE). kemudian, banyaaaak banget typo-nya. di halaman sini bisa tentang Dhaca, tau-tau disebelahnya nyebutin nama Muwu atau Madhi. bukan cuma typo salah nama karakter, banyak kata yang hurufnya mbuh lenyap kemana. ceritanya rada rumit. otak saya kok mulai ga sanggup mencerna. ceritanya kesana kemari, jadi agak bingung juga. terus herannya, walau ayahnya diculik, kenapa Dhaca ga nyari sendiri ya? i mean, walau aku dilindungi presiden, aku akan berusaha mencari celah untuk mencari orangtua. maksudku, MY PARENTS. HOW COULD I LIVE WITHOUT THEM?! KALAU MEREKA DIBUNUH GIMANA?!cerita cinta, iya. ga pernah lepas, kayaknya. lucunya, Dhaca itu kalo ga salah umurnya baru duabelas. jadi cerita cinta...uhm, we should've talked about it later, at least kalau Dhaca udah umur 14-15 tahun. dia jadi rebutan pula, wakakak. kalau mau ngebaca ini butuh konsentrasi penuh. diumur duapuluh, kemampuan saya mencerna cerita rumit malah makin bobrok. apalagi novel ini bisa dibilang fantasi hampir-murni. Atlantis emang (katanya) ada, so it's not something new. tapi mulai dari penokohan, setting, etc benar-benar bisa dibilang baru... dengan nama baru pula. btw, nama Atlantis cuma disebutin satu kali di akhir cerita. padahal di sinopsis kelihatannya pengen narik perhatian calon pembeli dengan membawa nama Atlantis.rekomendasi? yes. emang cuma tiga bintang. but this is...really good. jarang lho ada novel fantasi Indonesia yg begini. Ther Melian aja saya belum baca (terus). temanya asik, banyak istilah baru. kalo jaman-jaman baheula, berasa kayak ngebaca TLDR sama Harpot kalik ya. tokoh utamanya si Dhaca juga bukan tokoh yang kelewat baik (meeeh, i'm sick of too-kind-hearted character). egois, gegabah, minta ditabok dan segalanya, haha.oke, review yang bener bakal dipos di blog (udah lama ga nulis ripiu) Aku ga terlalu ingat dengan jalan cerita. Yang aku ingat adalah novel ini merupakan novel fantasi karya anak bangsa pertama yang kubaca. Novel ini menjadikan sebuah desa dan kota (dalam hal ini istana/kerajaan) sebagai bentuk yang kontras (atau mungkin hal lain, karena bener-bener lupa sama ceritanya).Yang pasti aku masih mengingat huruf-huruf kuno yang waktu itu tidak mengerti apa yang dimaksud. Tetapi setelahnya aku tahu ada suku kata yang diubah, seperti sang lakon Dhaca yang merupakan ekspektasi dari kata Raja dengan huruf "r" yang ditukar dengan huruf "dh" dan huruf "c" dengan huruf "j" begitu pula sebaliknya.Sangat menarik, mengingat novel ini aku baca pada waktu SMA tanpa mengindahkan tata bahasa dan gaya penulisan novel. Namun sangat disayangkan, sampai sekarang, sekuelnya masih belum terdengar suanya.
Do You like book Nibiru Dan Kesatria Atlantis (2010)?
Dunia baru. Menegangkan. Penuh siasat. Misteri. Teka teki. Tidak terduga.
—Kai
pengaruh 'pugabha' novel ini mantep punya. highly-recommended novel.
—marziye
bikin novel fantasi setebel ini pasti susah. salut!
—Chawaba
i like it. can't wait for the sequel anymore
—LovaticAllTheWay
