Share for friends:

Musashi (1995)

Musashi (1995)

Book Info

Rating
4.41 of 5 Votes: 2
Your rating
ISBN
4770019572 (ISBN13: 9784770019578)
Language
English
Publisher
kodansha international

About book Musashi (1995)

Pertama kali melihat buku ini, kira-kira 2 tahun yang lalu. Ia begitu tebal, dan terusterang itu membuat saya terprovokasi untuk membacanya. Dalam benak saya apa gerangan Gramedia menerbitkan buku yang begitu tebal seperti ini, apa buku ini bagus dan terkenal? Perasaan itu mengemuka, tapi tidak cukup menggerakkan saya untuk membeli. Kemudian, beberapa bulan terakhir, di blog teman saya ada sebuah tulisan mengenai Musashi, kupikir, betapa hebatkah tokoh ini dan bila benar demikian, apakah saya layak untuk mengetahuinya? Akhirnya, penentuan itu tiba. Dua hari yang lalu, di Trimedia Kuningan, saya putuskan untuk memiliki karya Eiji Yoshikawa tersebut. Peristiwanya sendiri agak dramatis sih, dari harga semula 190 ribuan, tapi karena kesalahan label harga, malah dikasih harga 155 ribu. Lumayanlah, dan setelah menamatkannya dalam kurun waktu dua hari tiga malam, sepertinya saya tidak menyesal mengeluarkan uang tadi.Satu yang semestinya dipahami para pembaca adalah buku ini fiksi, walaupun Musashi sendiri merupakan tokoh historis. Meskipun demikian, kehandalah Eiji Yoshikawa dalam meramu cerita begitu kaya akan informasi dan fakta yang terjadi saat itu, sehingga tidak sulit membawa angan kita memasuki dunia keshogunan Tokugawa 400 tahun silam. Dan kekuatan tokoh-tokohnya begitu terasa tanpa membosankan sepanjang 1200-an halamannya. Semua bermula saat Musashi yang saat itu masih dipanggil Takezo bersama Matahaci, bangkit dari sisa-sisa kekalahan di perang sekigahara. Keduanya, bertemu dengan ibu anak, Oko dan Akemi. Dari sini, nasib kedua orang tersebut benar-benar terpisahkan. Takezo dengan segala kepahitan hidupnya, bertemu dengan Takuan, yang memberinya sebuah pencerahan untuk mengikuti jalan pedang dan menjalani takdirnya sebagai samurai sejati. Adapun Matahaci, tenggelam dalam nafsu birahi dengan Oko dan hidup terluntang-lantung tanpa tujuan.Kegalutan Matahachi itu membuatnya memutuskan pertunangan dengan Otsu. Otsu yang patah hati menemukan tambatan hatinya pada Musashi. Sayangnya, kala itu ia sudah berketetapan hati hidup mengikuti jalan pedang, dan penantian Otsu yang tiga tahunpun berlalu sia-sia. Meskipun demikian, cinta Otsu benar-benar murni, dan ia pun berusaha mencari Musashi seantero Jepang. Dalam pengembaraannya, Musashi mengangkat murid pertamanya, Jotaro, yang selama perjalanan hampir tidak pernah diajarkan ilmu pedang, tapi jotaro sangat menghormati gurunya tersebut. Sementara itu Osugi, ibu Matahaci yang kecewa calon menantunya lari bersama Musashi, menjadi berang dan mulai mengobarkan perang pribadinya kepada ronin tersebut.Musashi sangat tertarik dengan kesempurnaan, dan ia berusaha menemui para master ilmu beladiri untuk menguji kemampuannya tadi. Pada masa itu, hal ini sangatlah wajar, meskipun duel-duel penting antar dua samurai sering berakhir pada kematian dan mengakibatkan tradisi balas dendam, tapi hal tersebut diterima sebagai jalan pedang. Duel penting pertama Musashi saat berhadapan dengan perguruan Yoshioka. Ia berhasil mengalahkan seijuro, pemimpin perguruan tersebut. Pristiwa tadi membuat namanya terkenal. Bagi para murid Yoshioka, kekalahan ini merupakan tamparan besar dan mereka kembali menantang Musashi bertanding pada dua duel lanjutan. Jarak antara pertemuan pertamanya dengan perguruan Yoshioka hingga pertempuran terakhir di Ichijoji, menyatukan musuh-musuh Musashi. Yang paling besar adalah Sasaki Kojiro, seorang samurai berdarah dingin, yang ambisius dan iri dengan kemasyhuran nama Musashi. Bersama Osugi yang dendam kesumat, mereka berkampanye negatif terhadap Musashi, sehingga pengangkatannya menjadi pemimpin dojo shogun dibatalkan.Jalinan cerita semakin rumit ketika permusuhan kedua pihak mulai melibatkan friksi-friksi politik yang tengah mengalami masa psywar. Untuk mencegah kerusuhan yang lebih parah, Musashi menyetujui tantangan Kojiro untuk berduel. Dalam duel singkat yang sangat terkenal di Ganryujima, Musashi berhasil mengalahkan Sasaki Kojiro dan membuktikan kemampuan dirinya tersebut.***Buku eiji Yoshikawa ini memang tidak mengisahkan keseluruhan masa hidup Musashi, ia hanya memuat fragmen antara umur 19 hingga 29 tahun. Sebuah masa pencarian jati diri dan pembangunan karakter. Ceritanya mengalir lancar, dengan menggambarkan detil suasana batin setiap tokoh dengan baik. Penggunaan tanda petik pada sebuah statment seseorang yang lalu menghilang kepada deskripsi subjektif orang tersebut, dan tiba-tiba muncul dalam bentuk orang lain, sering mengecoh pembaca untuk membedakan pendapat siapa yang tengah diutarakan oleh si penulis. Namun, dari lontar pendapat yang cerdas antar tokoh, suasana mengambang tersebut terasa menempatkan kita pada sebuah pemahaman, yang bahkan tidak akan terungkap di dunia nyata. Akhirnya, realitas semakin sumir, meski terdapat keengganan dari Yoshikawa sendiri untuk membawa pembacaan Musashi kepada surealisme. Dapat dipahami, karena novel ini merupakan jenis novel koran yang kemudian dibukukan.Unsur cinta merupakan sebuah side story yang menarik. Dalam Musashi, ia dibenturkan dengan cara hidup yang dianut tokoh-tokohnya. Seperti keengganan Musashi menerima cinta tulus Otsu, karena ia hendak menempuh jalan yang memaksanya menyingkirkan cinta. Bahkan, setelah ia benar-benar tersiksa, Musashi tetap tidak jelas mengungkapkan perasaannya tersebut. Di lain pihak, plot-plot baru saling muncul tidak secara liniar dan dipertemukan secara kebetulan pada pertemuan-pertemuan tanpa sengaja antar para tokoh, mirip cerita-cerita silat macam Wiro Sableng. Dengan demikian pencampuran tokoh-tokoh historis dengan fiktif berjalan sempurna tanpa ada perasaan janggal, apakah tokoh ini nyata atau rekaan. Mungkin yang membuat saya curiga adalah kesamaan plot antara Musashi dengan film animasi Samurai X. Mulai dari kehadiran wanita, murid-murid belia, hingga lawan dan kawan. Apa memang, bentuk cerita saga hampir sama? Atau mungkin saya lebih dahulu kenal samurai X daripada Musashi, padahal buku tersebut terbit pertama kali diakhir tahun 1930-an, sehingga pembacaannya membuat pandangan saya soal originalitas terganggu? Dibalik itu semua, penghabisan cerita yang terasa menggantung dan cara sang penulis menggambarkan momen-momen penting seperti pencerahan Takezo, atau kesadaran diri Osugi, dan scene duel, terasa tidak proporsional dengan cerita yang melatarinya. Mungkin memang bukan itu penekanan yang diinginkan sang penulis, yang bagi saya justru terletak pada semangat yang hendak dituju.Dalam sebuah kata pengantar J.B Kristianto, buku Musashi ini memecahkan rekor penjualan sebanyak 120 juta di Jepang. sebuah angka yang fantastik, mengingat penduduk Jepang yang menurut Kristianto kurang dari angka tersebut. Hal ini dapat diterjemahkan betapa kemasyhuran Musashi telah melekat di hati setiap orang Jepang.

"Мусаси" Ёсикавы, изданный у нас под названием "Десять Меченосцев", повествует об отрезке жизненного пути выдающегося японского фехтовальщика Миямото Мусаси. Хронологически, действие романа начинается практически там же, где заканчивается горячо любимый мною "Сёгун" Джеймса Клавелла (надо перечитать!), однако, в отличие от западного взгляда на знаменательные исторические события в Японии, поступки главных действующих лиц романа куда менее масштабны в контексте геополитики, но намного более подробно рассказывают читателю о Японии того времени.Главный герой - молодой ронин Такёдзо из деревни Миямото, на пару со своим товарищем Матахати оставшийся в живых после проигранного сражения с войсками Токугавы. После сражения Такёдзо поставлен вне закона и вынужден скрытно возвращаться в родную деревню к старшей сестре. В процессе возвращения, занимающего малую часть довольно внушительного по объему романа, читатель знакомится с основными действующими лицами, которые непременно будут досаждать главному герою на протяжении всей книги и многих лет, что выглядит несколько неправдоподобно ну или заставляет считать Японию одной большой деревней. Очищая свой разум через познание и лишения, Такёдзо оттачивает своё мастерство владения мечом, берёт себе имя Миямото Мусаси и начинает странствовать по Японии, бросая вызов известным школам фехтования, чтобы в конечном итоге, сойтись в бою со своим главным оппонентом Сасаки "Ганрю" Кодзиро.На мой взгляд, книга очень познавательна с точки зрения трактовки предназначения Бусидо (Путь Воина Упячки), вложенного в мысли и поступки персонажей, кроме того, художественное изложение последствий реформы Токугавы определенно будет интересно тем, кто читал "Сёгуна". Ну и, кроме того, не забывайте, что это роман о великом фехтовальщике, поэтому готовьтесь узнать многое о стилях, истории их возникновения, развития, применения и всей самурайской философии, которая окружает искусство фехтования и связывает его с прочими культурными явлениями вроде каллиграфии и живописи. Рекомендую.P.S.: название "Десять Меченосцев" выбрано от балды и имеет опосредованное значение к содержанию романа.

Do You like book Musashi (1995)?

Uno comienza el libro sabiendo el final, pues la batalla entre Musashi y Kojiro está escrita en la historia. Pero lo importante no es tanto el destino como el propio camino, como Kavafis nos recordaba en su poema Ítaca. Así pues, el libro trata sobre el crecimiento de Musashi como samurai, desde su conversión de un joven conflictivo llamado Takezo, hasta convertirse en la leyenda que fue y sigue siendo, Miyamoto Musashi. Genial libro, muy ameno, divertido, y ágil de leer a pesar de su extensión. Totalmente recomendado a quien busque algo de aventuras.
—Dani

I didn't like this book. It consisted of boring parts, punctuated by parts where the main character and maybe other characters, would go do something really stupid because of their bizarre moral codes or lack thereof. The book is old enough that the levels of sexism in it are absurd, and parts of it got me so annoyed that I was really distracted from the plot. I suppose it's interesting to get a perspective on a VERY different culture, but half the time I couldn't fathom any conceivable logical or moral reason why the characters would be doing what they were doing, and this only got worse as the book went along. Also, the main character puts himself on too much of a pedestal for my liking (I know some people will want to deny that he does this, but he DOES). That, like pretty much everything else about Musashi (and here I mean both the character and the book itself) was annoying in the extreme.
—Riannon

nDaru sebenernya udah lama slesein ne buku,bagian pertama dari buku roman Jepang karangan Eiji Yoshikawa, Musashi, yang menceritakan kelahiran Takezo menjadi seorang yang memilih menjadi seorang samurai. Takezo berganti nama menjadi Miyamoto Musashi.Ada tokoh kecil yang menyentuh nDaru. Otsu. Otsu, kalok menurut khayalan gambrang nDaru adalah gadis dengan perawakan mungil, cantik, lembut dan setia. Otsu setia banget pada janjinya buat nungguin Takezo setiap hari di jembatan Hanada dan tiga tahun ia habiskan buat nungguin cintanya. --makan tuh cinta :p -- Kasihan ya si Otsu ini, sebelumnya ia menunggu tunangannya Matahachi pulang dari perang. Tapi tunangannya malah lari dan menikahi janda yang menyelamatkannya dari perang. Na, singkat cerita, dia jatuh cinta pada Takezo alias Musashi yang masih jadi penjahat. Dalam sebuah pelarian, sebelum berpisah Otsu dan Takezo mengucapkan janji setia bahwa Otsu bakal nungguin Takezo tiap hari di jembatan Hanada. Menanti Takezo kembali.nDaru percaya bahwa konsep tiap orang mengenai prinsip hidup dipengaruhi oleh lingkungan t4 dia bergaul. nDaru sendiri yakin kalok nDaru keracunan oleh buku-buku yang udah nDaru baca. Otak nDaru habis dicuci oleh buku-buku yang kebanyakan adalah novel. nDaru udah mbaca habis hampir semua karya Agatha Christie, Sidney Sheldon, sampek Sir Arthur Conan Doyle. Endak heran kalau saya jadi begitu sok pinter kek gini wkekekekeke. Tanpa sadar nDaru kagum pada sosok Sir Charles Cartwright (Three Act Tragedy-nya Agatha Christie) yang mendramatisir kehidupannya. Dan masih banyak tokoh-tokoh novel yang nDaru kagumi yang begitu mempengaruhi nDaru: Jupiter Jones (Trio Detektif) dan Hercule Poirot yang sering dicela karena penampilan luarnya yang tidak menarik tapi memiliki otak yang sangat cerdas. Tokoh Robert Langdon (The Da Vinci Code, Angels and Demons – Dan Brown)nyantol banget di jidat nDaru, bahkan mpe mbayangin andaikan nDaru cowok, nDaru pengin kek dia hihihi.Mungkin hal yang sama juga terjadi pada konsep nDaru mengenai gambaran perempuan yang ideal dambaan itu. nDaru menilai gambaran nDaru terlalu artistik dan endak nyata. Kurang lebih kek Otsu. Lemah lembut, bermata teduh, kecil mungil, dan setia. Atau kalok seperti yang digambarkan Agatha Christie dalam kisah Hercule Poirot di Tugas-Tugas Hercules (The Labors of Hercules), gadis seperti Otsu adalah tipe-tipe yang tanpa berusaha sedikitpun bisa membuat seorang pria melankolis berusaha menjadi seorang pahlawan baginya. Gambaran yang terlalu romantis. Tidak nyata. --mungkin karena nDaru gak gitu mengeksplor sisi kefeminiman nDaru ya--Buat nDaru, yang sehari-hari makek jeans ma oblong+kemeja gombrong, Otsu kek bidadari yang nDaru endak bisa bayangin jadinya kekmana kalok nDaru musti kek dia, rata2, pencitraan orang ke wanita itu adalah lemah lembut, setia, cantik, halus, pinter dandan de el el. Orang kurang menerima kehadiran cewek kek nDaru, dan lebih parah lagi, dianggep aneh. --nDaru lebih milih jadi Takezo--Yang nDaru mau share adalah, janganlah mendramatisir kehidupan kek apa yang Otsu kerjain, banyak jalan dan hari-hari yang gak melulu melankolis kek apa yang dialamin Otsu. Sekian Repiu sok analis sayah, selamat mbaca bukunya!!
—Andanti Prasetyandaru

download or read online

Read Online

Write Review

(Review will shown on site after approval)

Other books by author Eiji Yoshikawa

Other books in category Food & Cookbooks