Share for friends:

First Term At Malory Towers (2000)

First Term at Malory Towers (2000)

Book Info

Author
Genre
Series
Rating
4.04 of 5 Votes: 3
Your rating
ISBN
0749744812 (ISBN13: 9780749744816)
Language
English
Publisher
mammoth

About book First Term At Malory Towers (2000)

Duluuu... baca buku ini tanpa pernah tahu siapa itu Enid Blyton.Waktu kuliah, buku ini 1 set beserta St. Clare 1 set sengaja diungsikan ke Bandung untuk teman bacaan di kala bosan. Sebuah keputusan yang sangat kusesalin hingga sekarang, karena semuanya tertinggal di sana. T____TSekarang waktu kerja, kaget tak tersangka-sangka ternyata banyak juga yg suka n punya buku ini. Alhasil, sengaja kupinjam dan kubaca ulang.Malory Towers, adalah sekolah asrama khusus gadis-gadis berusia 12-18 tahun (menghitung dari banyaknya kelas yg harus ditempuh seorang murid hingga lulus). Terletak di daerah Cornwall, menurut Enid Blyton, pengarangnya sendiri.Bercerita tentang tokoh utamanya, Darrel Rivers, seorang anak yg "biasa". Dalam artian, kalo belajar ya seperti rata-rata umumnya pelajar, ada pelajaran yg disukai ada yang tidak disukai. Suka pada guru tertentu, sebisa mungkin menghindari guru yang tidak disukai, dan segan pada kepala sekolah (dan juga kepada kepala asrama, karena ini sekolah asrama ^_^). Dan suka iseng mengerjai guru tertentu, walau di Indonesia jarang ada kelakuan begini. Bisa dianggap anak yang bermasalah kalau ada yang seperti itu.>.<Di Malory Towers, Darrel bertemu Alicia Johns, Betty Hill, Gwendoline "Dear" Mary Lacey, Irene, Emily Lake, Jean MacDonald, Mary-Lou, Katherine, Sally Hope, Violet yang semuanya menjadi teman satu asrama di Menara Utara. (Kecuali Betty, sahabat Alicia ini di Menara Barat).Katherine, sang ketua kelas dan ketua kamar. Dipilih seperti itu, karena dia yang paling tua di antara yang lain.Alicia, cerdas namun lidahnya kelewat tajam walau juga berani mengaku salah saat dia sudah terlanjur menuduh Darrel yg bersalah pada peristiwa hancurnya pulpen Mary-Lou. Selalu yang mencetuskan ide keisengan teman-temannya mengerjai guru, terutama Mam'zelle Dupont yang gendut n kocak walau pemarah (kadang gw pikir ini kombinasi sifat yg aneh >.<)Betty, sahabat Alicia, dan pendukung utama keusilan Alicia mengerjai guru-gurunya.Gwendoline Mary Lacey, alias Gwendoline Mary Lacey Tersayang pujaan ibu kekasih ayah, julukan yang diberikan Alicia. Cantik, namun manja, pesolek, benci berenang, benci kegiatan olah raga, licik dan suka iri pada orang lain. Pernah membenamkan Mary-Lou di kolam saat berenang, dan akibatnya Darrel tak bisa menahan diri dan menampar pahanya. "Begitu keras, hingga terdengar ke menara sekolah", kata Emily kepada orang tua Darrel saat hari pertengahan semester.Irene, si jenius kelas. Sangat gampang menerima pelajaran, namun suka lupa pada hal-hal kecil dan sederhana. Seperti salah masuk ruang kesenian, mengira ada pelajaran melukis. Irene setengah jam berada di situ asyik mengerjakan suatu soal matematika, tanpa pernah menyadari kenapa anak-anak yang lain tidak datang. Huehehehehehe, parah amat ya si Irene.Mary-Lou si kecil, si penakut. Takut pada air, takut pada laba-laba, takut pada kegelapan. Ketakutan pada laba-labanya ini, pernah menggemparkan kelas saat Gwen menaruh laba-laba besar di laci mejanya. Huahahaha..Tapi dia pernah nyebur ke kolam, lengkap dengan seragamnya, dan berenang untuk menyelamatkan Darrel yang pura-pura kram saat berenang. Bravo, Mary-Lou !Sally Hope, awalnya dia dikenal sebagai gadis pemurung dan penyendiri. Akhirnya diketahui dia seperti itu karena dia merasa diasingkan oleh orang tuanya karena ibunya melahirkan seorang adik untuknya. Aduh, bodohnya Sally! Tapi terkadang perasaan kita seperti itu, iri pada saudara kita saat terlihat memiliki perhatian lebih dari orang tua kita.Oh satu lagi. Di serial ini banyak kata-kata dalam bahasa Perancis. Lumayan, setidaknya membantu belajar bahasa Perancis untuk percakapan...

I fell down the rabbit hole on Twitter yesterday, talking about my #blytonchildhood and whinging about all these new (hideous) covers. I know, I know; I'll be shouting at children and being a curmudgeonly old person any minute now.I used to love Enid Blyton so much and she's such a big part of my childhood- even now, I look back at these books with such fondness and warmth. I don't have any of my old copies anymore (I don't think I have any of my things from childhood, actually) but I'm going to try and get my hands on some of the older editions soon [Blyton Expedition as my friend R says]. In the mean time, I have Kindle.Apart from the fact that the Malory Towers' uniform colours sound hideous (brown and orange?), it was just as.. heartwarming as I remember. The camaraderie, the stern but fair teachers, children who learn to be better versions of themselves, the plucky; brave and self-reflective lead female character. I guess, in a way, these were the literary inspirations/characters in my world as a little girl... and formed, to some extent, my idea of who I ought to be and how to behave and what was 'fairplay', how to be kinder and empathetic to those around you.. I'm going to make my way through as many Blyton books as I can, reminisce about my childhood and wait for their midnight teas! (oh, how I'd yearned to have one of those!)Last night, I marvelled at the fact that this was published in the late thirties/early forties. I first read this in the early nineties ('93/'94 at the earliest) and I know (glossier) editions are still around. I don't know how popular they are anymore, but I hope they're still popular with adolescents. I know there's a gendered/justice/feminist lens we can- and should- apply to this, analyse it, critique it.. but I don't know if I can. I'd be happy to read them (please send me links to papers/analyses by others?) but I don't know if *I* can actively engage in colouring a cherished childhood memory in another light. {I would probably look at George in Famous Five through a different lens now, though). Also, also: what will 10 shillings for an entire term fetch you now?!

Do You like book First Term At Malory Towers (2000)?

Dibaca dalam rangka baca bareng sesama orang lanjut usia yang merupakan anggota GRI dan pencinta Malory Towers ("MT") :-)seperti yang lain, saya agak kaget dengan istilah kuno yg dulu memang familiar tp agak jarang terdengar sekarang: cawu, sepur 7, dsb.dan saya agak kaget begitu menyadari bhw di buku ini, Gwendoline sayang, memang digambarkan cantik dgn rambut keemasannya. pikiran saya kok mbayangkannya berwajah buruk rupa dan gembrot. Ah umur.... :-) ceritanya? mmmm okelah terutama karena memang cerita ini ditujukan untuk anak-anak. Banyak (buat saya: terlalu banyak :-)) petuah yang disampaikan. tapi saya cukup kagum dengan kemampuan Enid Blyton untuk menyampaikan petuah dalam rangkaian cerita yang nyambung (tdk seperti diada-adakan), misal: mengenai pura-pura tulinya Alicia (yg berbuntut pada ketidakpercayaan para guru saat dia benar-benar tuli sesaat), ketakutan Darrell saat dia menyangka dialah penyebab sakitnya Sally (yang menyebabkan dia sadar betapa tidak enaknya memiliki rasa takut, apalagi jika diejek, seperti dialami Mary Lou), dsb.sedang ketergangguan saya (sebagai orang dewasa tentu saja) dalam membaca buku ini terutama disebabkan pada:1. Buku ini diterbitkan setahun setelah berakhirnya Perang Dunia II, tapi sepertinya tidak ada "luka" akibat perang besar ini. apakah pemulihan demikian cepat dilakukan? hmmm2. Semua murid baru di MT sepertinya psychic, dengan melihat wajah guru dan teman barunya, langsung bisa menebak semua sifat orang tersebut. Oh Ms. Potts pasti begini. Oh Ms. Grayling pasti begini. Oh Alicia pasti begini. Saya, sewaktu pertama kali bertemu mmm Echa atau Mute misalnya, tidak tahu bahwa mereka ini pengunyah sejati, pekerja keras, dsb. Saya tahunya setelah lama berinteraksi dengan mereka. So it's just me or they are really psychic???3. Sepakat dengan Harun di review lain tentang buku ini, tokoh Darrell kurang tepat untuk dijadikan sebagai tokoh utama. Yang dapat ditonjolkan hanya kecenderungan sifat pemarahnya. Kecuali jika POV nya memang hanya dia, dan tidak berganti-ganti seperti di buku ini, mungkin pertimbangan penggunaan Darrell sebagai tokoh utama baru masuk akal. Karena dia adalah tokoh yang paling biasa di buku ini. hehehe.Tapi in-overall saya suka cerita di buku ini, menyenangkan untuk dibaca, Enid Blyton cukup ahli dalam memasukkan petuah di sana sini, dan gambaran visual tentang gedung MT begitu memukau, mantap. Sip lah.Sebagai tambahan, walaupun saya sangat menyukai cerita MT ini, saya tidak akan memasukkan anak perempuan saya ke MT. Kebanyakan gurunya (atau semuanya?) dipanggil Ms. atau Mamzelle, padahal dari deskripsinya sepertinya telah berumur. Apa yg bisa diajarkan oleh mereka yang belum pernah memiliki anak dan suami, kepada anak2 kita nanti. Mungkin nanti anak kita akan canggung dengan lawan jenisnya, atau ah saya tidak berani membayangkan. hahaha. ini cuma sedikit hal yang terbersit setelah membaca buku ini. jangan ditanggapi serius. ;-)Gituu....
—Wirotomo Nofamilyname

As with a few other books I've reviewed before, I'm rating this with the feelings I had for it at the time, not by any means an objective judgement on it as an adult! I used to devour Enid Blyton's work, despite being aware of the at times icky implications (racism, Anglo-centrism, sexism, classism, etc). There was something about it, something nostalgic. It was a midnight feast in its own way.Anyway, Darryl was probably my favourite of all Blyton's schoolgirls. I don't remember much about it now, to be honest -- I remember her violent temper, and the way all the girls have things they must overcome and so on, but I don't remember specifics. I can't remember if they were particularly prone to playing pranks in this series, or if that was mostly in others...
—Nikki

I loved this book as a child, in fact, I loved the whole damn series. The books were fun, exciting and interesting for me. They made me wish I could go to boarding school, and meet lots of wonderful friends like the lot at Malory Towers. Of coarse I understood that I would not have enjoyed actual boarding school but those book half convinced me that I would have. The characters are great and the plot is good. The series is a classic and I recommend it to any young girls looking for a new series to try or even to older women, men or boys. It is for everyone and anyone. I gave this book 5 out of 5, 100% and honest to G-d, it deserves nothing less.
—Caylee

download or read online

Read Online

Write Review

(Review will shown on site after approval)

Other books by author Enid Blyton

Other books in series Malory Towers

Other books in category Humor