Ketika Andrea bicara tentang 'perempuan', aku rasa inilah bukunya.Hampir seluruh bukunya tentang seorang perempuan tangguh bernama Maryamah: Maryamah yang mandiri, Maryamah yang mengorbankan diri untuk kehidupan keluarganya, Maryamah yang pekerja keras, dan Maryamah yang senang belajar. Maryamah mempelajari teknik-teknik main catur langsung dari ahlinya berkat si Ikal.Aku suka sekali pada puisi bikinan gurunya Maryamah (whew, that's so amazing) yang sayangnya ditanggapi Ikal dengan ... datar karena Ikal masih menaruh hati pada A Ling.Maryamah yang luar biasa! Buku yang bagus :) Saya tidak berekspektasi apa-apa. Saya bahagia.Setelah dibiarkan bingung dengan Padang Bulan, saya tetap melanjutkan membaca buku kedua dari dwilogi ini. Alasannya, karena 200an halaman itu bisa diselesaikan dalam 2-3 hari.Saya bukan orang melayu. Saya tidak terlalu bisa main catur. Saya bukan pecinta kopi. Tapi, buku ini lucunya tak tertanggungkan. Bwahaha. Mulai dari lebaynya Andrea menggambarkan segala kebodohan tim sukses pemenangan Maryamah, kelakuan orang Melayu di kedai kopi, Paman yang punya penyakit aneh.Cerita tentang Paman sungguh jenaka. Ini buku humor, bukan buku cinta, walaupun di judulnya terdapat kata cinta. Saya dekat dengan orang Melayu dan kehidupannya tapi saya bukan orang Melayu, jadi saya bisa bebas dan objektif menikmati bagaimana orang Melayu diulas dan dipertahankan marwahnya oleh orang Melayu dari Belitong.Namanya juga buku fiksi, tidak bisa kita menuntut kadar kebenaran yang tinggi. Narasi buku sangat make 'sense' dan tepat dengan frekuensi humor saya. Setelah saya diajari untuk melihat fiksi sebagai sesuatu yang harus realistis. Saya dihoyak dan disadarkan lagi bahwa fiksi itu juga musti indah. Aduhai. Boi, pandai betul lah kau bercerita!
Do You like book Cinta Di Dalam Gelas (2010)?
Ternyata Maryamah/Enong seorang wanita yang luar biasa semangat dan tekadnya.
—Cpshelli