Mbak Aliazalea membuat saya bertanya-tanya, mana yang lebih tabu, make out dengan laki2 yang bukan suami, atau menginap di rumah laki2 yang bukan suami atau keluarga??Oke, saya tahu ketika berbicara buku dgn genre metro pop, kita mungkin akan disuguhi dgn seks, alkohol, virginitas, kehidupan high class atau pemeran yang perfect. Bahwa metro pop cenderung ke arah yang menghibur. Jadi saya nggak akan mengomentari semua hal itu. Tapi metro pop bukan berarti kita kehilangan sesuatu yang disebut dgn "masuk akal" kan ya? Sewaktu Jo berpikir dan memahami kalau Dara nggak mau menginap di rumahnya krn tabu untuk perempuan ASIA (yang mana untuk saya secara langsung jga merefleksikan pendapat Dara), saya kehilangan "hubungan" dgn buku ini dan lsg yang "oh please, kamu baru saja melakukan sesuatu yang lebih tabu dgn laki2 yg bukan suami kamu"Saya rasa dalam cerita yang lebih cenderung diwarnai oleh kehidupan "barat" dgn membawa sedikit dari budaya "timur" itu akan menjadi lebih berat dan detail kecil yg "kontradiksi" itu bisa menghilangkan kesenangan buku itu sendiri.Jadi saya akan bilang "tidak" untuk buku ini. Ini bukan salah satu favorit saya. Saya menunggu buku yang lainnya :)Semangat mbak :) Johan Brawijaya aka. Jo, drummer paling ganteng se-Indonesia sedang punya masalah, Dia bermasalah dengan asisten pribadi (PA) adiknya, Blu yang seorang penyanyi opera. Si asisten itu tak hanya mengurusi keperluan Blu tapi juga ikut campur dalam hidup Jo. Si asisten bahkan berani meminta asisten rumah tangga Jo untuk membuang semua makanan junk food milik Jo dan menggantinya dengan makanan yang lebih sehat.Si PA itu adalah Dara. Sejak awal ia emang sudah bermasalah dengan sosok Jo yang tidak bisa dihindarinya baik di rumah maupun di kantor manajemen mereka. Jo tidak pernah berbuat baik padanya. Mulai dari membiarkan Goldie, anjing perempuannya menyerang Dara sehingga Dara jatuh terduduk dan ditertawakan seisi kantor hingga memaksa manajer Blu untuk memecat Dara karena Dara mendukung Blu untuk mengikuti acara prom night di malam tahun baru.Dibalik pertengkaran-pertengkaran kecil antara Joe dan Dara sebenarnya mereka mulai saling menemukan kenyamanan satu sama lain. Nyaman berdiskusi tentang Blu. Nyaman berada dalam satu ruangan yang sama tanpa berkata nyelekit satu sama lain.Tapi kedekatan itu seharusnya terlarang bagi Dara. Tidak seharusnya dia merasa terlalu nyaman pada sosok Jo. Laki-laki yang tepat untuk menjadi sandarannya hanya Panji, tunangannya. Namun ketika tiba-tiba Jo mencium Dara, ia menjadi berpikir mungkin ia harus mempertimbangkan kembali pertunangannya dengan Panji. Karena diam-diam Dara telah jatuh cinta pada Jo.^ ^ ^Ok!!! Ini buku kedua yang saya pinjam dari Lilis sewaktu kopdar BBI Medan sekaligus karya AliaZalea pertama yang saya baca.Saya bisa memahami bagaimana sosok Jo menjadi idaman semua orang termasuk para pembaca buku ini. Dia ganteng, tinggi, punya body six pack dengan tato yang bertebaran di hampir sekujur tubuhnya dan dia seorang drummer yang lantas dinobatkan sebagai drummer paling ganteng se-Indonesia. Dia juga ramah terhadap para fansnya, sayang banget hingga malah jadi overprotective pada Blu dan juga orang yang tepat waktu.Dara pun tipe cewek jempolan. Mandiri, praktis, profesional dan mengerti kebutuhan Blu yang menjadikan Dara personel assisten yang tepat untuk artis sekaliber Blu. Itu kalau berbicara tentang Dara sebagai seorang PA. Dari Dara sebagai seorang cewek saya justru tak begitu simpati padanya. Seseksi atau seganteng apapun Jo, seharusnya yang ada di pikiran Dara hanya Panji, tunangannya. Apalagi ketika Panji meminta hiatus sejenak dari hubungan mereka, yang ada dipikiran Dara hanya Jo dan bukan Panji serta nasib kelanjutan hubungan mereka. Ketika hubungan mereka kembali normal, kok ya bisa-bisanya Dara tidur bareng dengan Jo. Sebrengsek dan seplayboy-nya Jo, ia malah punya nilai lebih dari Dara. Jo memutuskan dulu hubungannya dengan Kayla, sang pacar, baru menjalin hubungan dengan Dara.Alur cerita buku ini beralur maju dengan tempo sedang sehingga pembaca tidak terasa tergesa-gesa dan tidak pula menjadi ngantuk ketika membaca buku ini. Porsi masing-masing tokoh sampingan seperti Blu, Poppy dan Revel pun sama kadarnya. Tapi yang mengganggu saya adalah "hilangnya" cerita antara Blu dan Dara ketika Dara tidak lagi bekerja pada Blu. Hanya ada sepenggal kalimat kalau Blu bersikap dingin pada Dara di hari-hari terakhirnya bekerja. Maunya sih diceritakan apa yang terjadi di hari-hari tersebut misal seperti Blu memohon agar Dara tetap bekerja dengannya atau apalah gitu. Untuk buku pertama AliaZalea yang pertama saya baca kesannya lumayan. Dan saya jadi penasaran ingin membaca bukunya yang lain. Ada yang bersedia memberikan rekomendasi?
Do You like book The Devil In Black Jeans (2013)?
Khas tulisan kak Aliazalea banget. Tapi nggak tau kenapa yaa kurang greget dari novel lainnya._.
—Baz
not my favorite but I think it's kinda good though
—Glynna