Kalau seandainya saya menanggalkan pakaian saya, telanjang lalu memutuskan melepaskan keperawanan saya dengan pria yang saya cintai atas dasar saling suka dan dengan penuh tanggung jawab di luar mahligai pernikahan, apakah itu artinya saya masuk ke golongan sundal atau hal yg biasa saja, toh kami sudah cukup dewasa dan bisa bertanggung jawab?Ayu memiliki dogma-dogma yang menurut saya terlalu berbelit-belit. Diceritakan dia dan kekasihnya termasuk penganut agama yg taat. Definisi ketaatan iman versi Ayu yang jujur ingin saya pertanyakan. Kalau menurut Ayu definisi iman dan taat artinya, maaf rajin ke gereja, baca alkitab, atau rajin sembahyang. Kok ya saya merasa janggal yah.. Sekelas Ayu dengan essaynya yg kritis ternyata pemahaman mengenai ketaatan iman terlalu sempit. Seandainya dia tidak berulang-ulang menyebut "taat beragama", saya mungkin akan lebih menikmati novel ini sebatas anomali kehidupan.Ayu di novel ini juga seperti ingin mendapat affirmation dari pembacanya bahwa yang dia lakukan itu tidak benar-benar salah. Ayu di novel ini menjadi sangat labil. Buat saya pribadi, kedua hal tersebut sangat mengganggu. Dari tiga otobiography Ayu, mungkin cuma Cerita Cinta Enricco yang saya kategorikan bagus. Setuju dengan ungkapan Rio,salah satu pereview buku ini yang menagatakan,novel ini dibuat lebih dengan "minat dakwah" daripada "minat tulis". Banyak sekali penjelasan (pembenaran?)Tindakan-tindakan yang mbak A lakukan. Termasuk tindakan perselingkuhan dengan suami orang, mbak A terkesan melakukan dengan merasa lebih "bermartabat" dengan tidak berusaha merebut dan bersembunyi dikegelapan.Jadi berfikir,apa ya kisah mbak A jika ia tua,cerita tentang seksualitas nenek-nenek apa ya masih menarik.
Do You like book Pengakuan: Eks Parasit Lajang (2013)?
Seandainya bisa ngasih enam bintang buat buku ini...
—AnishaC
A brave confession I think..People do change :)
—shiks