Can you imagine an Earl, handsome, smart and intelligent, Oxford graduate, but illiterate? That's Charles. Kekurangannya ini bikin saya bersimpati, membuatnya terasa lebih manusiawi. Dan dia menyimpan rahasia ini dalam-dalam, nggak ada yang tau, membuat Charles makin terlihat sebagai sosok yang kesepian. Hidup dalam ketakutan orang bakal tau kelemahannya ini. Mengandalkan kekuasaan dan karismanya untuk nyuruh orang lain ngebacain. Gawat banget ya, orang penting tapi nggak bisa baca. No wonder he missed lots of important details, apalagi yang berhubungan dengan pembunuhan massal yang menewaskan bapaknya Hollie. Charles sedang memburu Kapten Spindleshanks, tokoh reformis radikal. Tapi nggak ada yang tau kalo si Kapten ini cuma rekayasa, bahwa di baliknya ada Hollie, cewek tangguh dan cerdas pemilik percetakan. Jadi waktu anak buah Charles nyerbu ke toko percetakan dan nyeret Hollie ke rumahnya, kagetlah si Charles. Hollie buru-buru ngaku bahwa dia cuma istri si kapten yang nggak tau apa-apa. Merasa ada yang aneh dan berpikir untuk ngejadiin Hollie umpan biar si Kapten muncul, Charles pun nahan Hollie di rumahnya. Dan Hollie pun nawar, alat percetakan Hollie boleh dibawa ke situ biar Hollie bisa tetep kerja (sambil diam-diam nerusin gerakan radikalnya). Dari situ mulai deh muncul rasa di antara mereka berdua. Dan ada Chip, Charles junior yang keberadaannya juga baru diketahui Charles beberapa hari ini. Ngerasain terharunya Hollie waktu Chip nanya, "Are you my mama?" :') Nggak peduli bahwa Chip ini anak haramnya Charles, tapi menurutku keberadaan Chip memberi bumbu bagi hubungan Charles dan Hollie. Makin bersimpati ama Charles yang nggak tau harus gimana bersikap menjadi bapak, ditambah Chip kayaknya takut sama dia. But thanks to Hollie, semua mulai berjalan lancar. Chip-nya lucu. ^^ Jadi pengen meluk. I fall for Charles, I really do. It felt like I wanna hug him and say it's okay to confess. Terharu waktu dia sendirian di ruangannya, memandangi tulisan CHARLES hasil cetakan Hollie, dan pelan-pelan mencoba menulis huruf-huruf itu tanpa tahu gimana bunyinya. And it broke my heart even more when he didn't get the "I love you, Charles Stirling" message. Ikut menahan napas seperti Hollie, menunggu reaksi Charles waktu dia nemu cetakan itu di mejanya. Dan waktu dia nggak menunjukkan reaksi apapun, malah manggut-manggut percaya waktu Hollie sengaja bilang itu cuma bagian dari cetakan untuk buku yang belum selesai, makin menunjukkan kelemahannya. Poor Charles. :'( Apalagi waktu Charles tau bahwa Hollie tahu dia nggak bisa baca. Huhuhuhu... kasian Charles. Kalo mengharapkan adegan-adegan yang bikin panas dingin di novel ini, harus sabar. Karena 'kontak' pertama mereka baru terjadi di chapter 21 dan adegan percintaan mereka baru terjadi di chapter 25. Tapi ini yang bikin menarik, karena di chapter-chapter awal lebih fokus pada upaya mereka saling menyembunyikan dan mengungkap rahasia satu sama lain, bahwa Hollie sebetulnya bukan seorang wanita bersuami, bahwa dia sebetulnya adalah si Captain Spindleshanks, bahwa Charles nggak bisa baca dan merasa bersalah jatuh cinta sama wanita yang udah nikah. Agak geregetan ama Hollie yang keukeuh ninggalin Charles, nggak mau bilang I do waktu Charles bilang, marry me. But yeah, di chapter 25, baru berasa kalo Charles is a wicked earl. :D Dan meskipun Hollie tetep bilang nggak, dia nggak bisa benar-benar bilang nggak. :)) Sayang, adegan waktu Charles tau bahwa the real Captain Spindleshanks adalah Hollie kurang klimaks. Adegan setelahnya, bahwa Charles rela nemenin Hollie ke pertemuan para reformis radikal juga nggak ada. Padahal di situ diceritain pihak berwenang udah bersiap-siap nangkep Kapten Spindleshanks, siapapun dia, berikut para reformis yang kira-kira bakal melawan. Tapi epilognya oke. Charles belajar baca, dan memilih mengeja kata-kata aneh, belajar sambil bercinta. Hmpfh! Susah kalo gurunya merangkap istrinya. Tapi kalo dia pinter, pasti dikasih hadiah yang menjanjikan. :)) Bintang 5 demi Charles dan Chip. Lop lop lop! ^^