Felix Siauw. Mungkin nama yang barusan anda dengar tidak asing di telinga kalian, khususnya para netizen (ini bahasa kayaknya minjem dari salah satu televisi swasta, hehe). Yup, Felix yang biasa berkicau di Twitter ini memang merupakan seseorang yang dikenal di jagad pertwitteran Indonesia, lebih kepada twit-twitnya yang dianggap "kontroversial" dan menyebabkan pro dan kontra.Oke, saya disini tidak akan membahas apa yang menjadi sumber pro kontra tersebut, namun sebagai orang awam yang ingin membaca, saya menemukan Felix sebagai seorang penulis yang cukup memberikan informasi yang bagus, terutama dalam buku ini. Okelah, Felix banyak tidak disukai, dan twit-twitnya nampaknya selalu menjadi makanan empuk mereka yang tidak sependapat. Well, itu semua namanya kebebasan dalam berpendapat dan saya pun tidak akan membahas itu disini.Saya sebagai orang yang memiliki prinsip "ambillah ilmu dari siapapun ia, dan tinggalkan yang buruk" ya kurang lebih begitulah, hehe. Harus mengakui bahwa buku yang ia tulis ini SANGAT BERMANFAAT, tentunya bagi mereka (saya) yang menginginkan perubahan positif dalam diri. Bagaimana membentuk habits, atau kebiasaan, itu adalah hal yang sangat mendasar dan Felix menuliskannya secara logis dan ilmiah. Masuk di akal, buku yang tepat pada sasaran dan tidak sulit untuk dimengerti.Memang kebiasaan disini bisa terbagi 2, kebiasaan baik dan buruk. Dan terserah kita, ingin membentuk kebiasaan yang seperti apa. Namun apa yang diformulasikan Felix disini, bahwa habits lahir dari practice (latihan) dan repetition (pengulangan) adalah sesuatu yang penting untuk dipahami. Practice dan repetition adalah ayah - ibu dari suatu habits. Dan hal tersebut menurut saya tidak selalu diimplementasikan dalam bentuk ibadah (bila kita memandang dari segi agama, seperti nilai dasar buku ini ditulis), namun bila kita tarik benang merah dalam kehidupan sehari-hari (bekerja, misalnya), maka buku ini juga bisa diaplikasikan dalam konteks itu.Membuat habits-habits yang baik, tentunya akan meningkatkan kualitas hidup kita. Dan saya teringat akan ucapan seorang guru dahulu, bahwa kadang kita perlu menggunakan slogan "the power of PAKSA-PAKSAIN" bila kita merasa malas untuk mengerjakan sesuatu. Pemaksaan yang kadang awalnya menimbulkan ketidak ikhlasan dalam berbuat, tidak selamanya buruk. Justru hal itu menurut saya menjadi baik, jika tujuannya adalah untuk menciptakan habits baru yang baik bagi kehidupan kita.Oh ya, satu lagi yang menarik diungkapkan dalam buku ini adalah, Felix berpendapat bahwa dunia ini tidak adil. Artinya, dunia akan mengingat siapa orang-orang yang menonjol, dan melupakan mereka yang "biasa-biasa saja". Dalam bahasa asingnya, hal itu disebut Outliers (mereka yang menonjol) dan Out Of Order (mereka yang biasa).Kita diharapkan menjadi Outliers agar tidak terlupakan seperti orang-orang Out Of Order.Well begitulah. Buku sederhana nan luar biasa yang rekomended untuk dibaca, bagi mereka yang (minimal) memiliki keinginan untuk memperbaiki diri. Secara universal lho ya, hehe. How to Master Your Habits adalah buku kedua Felix yang saya baca setelah Beyond The Inspiration. Sejak baca buku pertama itu saya memang sudah tidak sabar untuk membaca buku-buku karyanya yang lain. Karena membaca buku Felix serasa sedang duduk bersama teman dan sharing pemikiran.Buku ini terasa jauh lebih ringan dibanding buku sebelumnya, well dari jumlah halaman pun memang buku ini jauh lebih tipis sih. Isi buku ini sebenarnya tidak jauh beda dengan buku-buku yang berhubungan dengan habits habits lainnya. Intinya repetition itu penting.Tapi meskipun begitu, rasanya tetap enak membacanya karena seperti saya bilang sebelumnya, gaya menulis Felix memang enak untuk dibaca.
Do You like book How To Master Your Habits (2012)?
Konsep habits sangat disarankan agar lebih mudah untuk istiqomah
—mimossa2010
Tinggal mencoba mengaplikasikan ke kehidupan nyata :)
—Jeanniek