An amusing, different, fun read on a dreary, wet, windy day !!I adore detailed, dark, intense, realistic Historical Romances as much as the next person, but this was not one of those. This was a modern, tongue-in-cheek, easy to read romance wrapped in historical costume, and I'm sorry to say to all those people that left one and two star ratings, that I liked it.Therefore, I will enjoy this series for what it is. Light, entertaining and not taking itself seriously. Sebenernya 3,5 bintang, tapi saya genapkan jadi 4 aja deh. Lagi pengen berbaik hati nih. Hehehe...Buku ini saya baca selama setahun loh. Mulai baca tanggal 31 Desember 2013 dan kelar baca tanggal 1 Januari 2014. Tuh, setahun, kan? Wkwkwk.... Sayangnya pas mau review, inet di rumah lagi ngambek. Jadi baru bisa (dan ingat) untuk mereview hari ini. Buat yang suka tema love-hate alias benci tapi cinta, atau musuh bebuyutan yang berubah jadi lover, buku ini sangat memenuhi kriteria. Light reading, kocak, gokil, dan romantis. Harry dan Molly adalah musuh bebuyutan sejak kecil. Permusuhan mereka dimulai saat mereka masih ABG. Waktu itu Molly tanpa sengaja memergoki kakak perempuannya, Penelope, berciuman dengan Harry. Padahal Penelope ini sudah punya tunangan dan tunangannya adalah kakak laki-lakinya Harry. Pada saat itu, namanya juga Ababil, Molly naksir sama si tunangan kakaknya ini. Maka dengan lugunya, Molly membuat puisi yang berisikan adegan ciuman Penelope-Harry di depan banyak tamu pesta (Harry, kakak laki-lakinya, dan Penelope juga ada di sana). Memang nama-nama mereka bertiga disamarkan, tapi tetep aja gampang sekali ditebak semua orang. Akibatnya kacau. Harry dan kakaknya baku-hantam di pesta itu. Keluarga Molly & Penelope pun dibuat malu. Ujung-ujungnya, Harry dan Molly pun dihukum oleh keluarga mereka masing-masing. Harry dikirim ke sekolah militer dan Molly diasingkan untuk tinggal bersama sepupunya. Beberapa tahun kemudian, Harry dan Molly bertemu lagi. Harry ketika itu sedang bersama Mistressnya (yang digambarkan cantiknya luar biasa kaya Aphrodite) dan Molly hendak kawin lari bareng tunangannya yang adalah asisten ayahnya Molly. Keadaan jadi runyam saat tunangan Molly malah kabur bareng Mistressnya Harry, meninggalkan Molly dan Harry yang cuma bisa nguber-nguber kereta mereka. Wkwkwk... Padahal Harry sedang mengikuti semacam sayembara yang diadakan oleh Prince Regent untuk sekelompok bangsawan bujangan (yang dinamakan The Impossible Bachelors). Sayembara ini lebih mirip adu-pamer siapa di antara anggotanya yang punya Mistress paling 'wow' dan hadiahnya adalah mendapat kebebasan untuk setahun membujang tanpa gangguan mami-mami rempong yang suka jadi mak comblang. Tahu sendiri kan pada jaman itu perjodohan antar para bangsawan kaya gimana. Para Impossible Bachelor ini pada alergi untuk dikekang dalam suatu pernikahan. So, Harry yang kehilangan Mistressnya pun harus cari akal supaya gimana caranya dia bisa tetep mengikuti sayembara. Akhirnya dia pun merayu Molly untuk menjadi Mistress bohongan, dengan imbalan, kalau mereka menang, Harry akan membantu Molly mencari suami sebagai pengganti tunangannya yang tadi kabur bareng Mistressnya Harry. Ribet? So pasti. Soalnya Molly ini adalah tipe cewek yang kuper dan sangat proper. Meski begitu, Molly punya sisi liar di dalam dirinya yang selama ini dia pendam, dan tinggal menunggu untuk disalurkan aja. Gimana jadinya? Baca sendiri ya. Seru kok. Hehehe...
Do You like book Cuando Harry Encontró A Molly (2011)?
Que desilusión! Me pareció un libro inverosímil y aburridisimo.
—Kitty